Shabba Love adalah strain CBD tinggi feminin 1st kami yang akan dirilis. Kami memutuskan untuk melepaskan yang satu ini sebelum yang lain karena manfaat obat yang besar, dengan rasio CBD yang tinggi (14%) kami merasa rasio THC yang baik (6%) juga penting untuk membantu pasien yang menderita penyakit. Kami menemukan setelah sudah menguji strain ini bahwa itu sangat bermanfaat menghilangkan rasa sakit dan nyeri, juga bagus untuk insomnia, gangguan peradangan, epilepsi, depresi dan gangguan makan dan banyak manfaat besar lainnya.
Strain hibrida ini memiliki kualitas bagus lainnya, karena menghasilkan lebih dari rata-rata hasil dalam 60 - 65 hari periode berbunga, dengan kuncup dingin yang tampak hebat yang memberikan aroma buah yang indah. Shabba Love memiliki rasa campuran buah beri dan ceri yang fantastis dengan sedikit aroma jeruk pedas. Asap halus yang bagus.
FAQ Ketegangan
Mengapa strain yang berakhir pada bulan September dianggap sangat berharga?
Pematangan yang cepat menjadikan strain ini berharga di lokasi dengan musim panas yang pendek dan parah. Tanaman ini mencegah timbulnya jamur dan hama dengan menyiapkan tanaman sebelum kondisi dingin dan lembap terjadi. Hal ini dilaporkan menjadikan tanaman ini sebagai alternatif praktis untuk keberhasilan panen di iklim yang buruk.
Apa perbedaan jenis ganja pedas dengan jenis ganja lainnya?
Aroma dan rasa rempah-rempah berbeda-beda tergantung jenisnya, ada yang memadukan aroma manis dan pedas, ada pula yang berfokus pada bumbu saja. Kemampuan beradaptasinya menyediakan beragam pilihan pedas yang berbeda!
Apakah THC satu-satunya unsur penting dalam ganja?
TIDAK! Cannabinoid dan terpen dari strain THC rendah bekerja sama seperti karakter dalam film hebat, dilaporkan meningkatkan pengalaman keseluruhan. Tidak ada satu unsur terpenting dalam ganja dan ganja merupakan kombinasi dari segala sesuatu yang bersatu untuk memberikan hasil akhir. Kami sangat antusias melihat apa yang kami pelajari seiring dengan berlanjutnya penelitian!
Cannabinoid ganja langka: apa manfaatnya?
Ganja mengandung sekitar 100 cannabinoid, termasuk CBG dan CBN, yang sedang dipelajari untuk mengetahui sifat terapeutiknya. Strain yang kaya CBG sedang dipelajari untuk mengobati penyakit radang usus dan glaukoma, menunjukkan potensi pengobatan ganja yang sangat besar selain THC dan CBD.
Kalau bicara soal efek, apakah ini semata-mata soal jumlah CBD?
Meskipun CBD dianggap sebagai komponen obat paling penting dari ganja, CBD diperkirakan bekerja lebih baik jika terdapat kandungan cannabinoid dan terpen yang lebih rendah. Penelitian telah menunjukkan bahwa kombinasi itulah yang memberikan hasil terbaik! Efek kolaboratif ini mungkin menjelaskan mengapa ekstrak tanaman utuh strain CBD tinggi mengungguli CBD murni dalam beberapa keadaan.