Keju berasal dari adegan ganja bawah tanah di Inggris di mana ia berasal dari fenotip Skunk #1 yang sangat menyengat. Ini memiliki aroma asam, laktat yang sangat khas dan efek relaksasi yang kuat. Strain Afghan kemudian dimasukkan ke dalam genetika untuk meningkatkan hasil dan kemampuan memproduksi resin.
Keju adalah jenis rasa senang dan sangat rileks yang juga bisa digunakan untuk mengatasi stres, rasa sakit, dan depresi yang mencair. Tumbuh baik di dalam maupun di luar ruangan meskipun di luar itu berkinerja lebih baik di daerah beriklim hangat. Berbunga membutuhkan waktu sekitar 9 minggu di dalam ruangan atau hingga Oktober di luar rumah di belahan bumi utara. Katakan Keju dan lihat apa yang dibicarakan semua orang.
FAQ Ketegangan
Bagaimana strain keju mempengaruhi budaya ganja?
Keluarga strain Keju memiliki pengikut setia yang terdiri dari para petani, pemulia, dan penggemar, dan strain baru diciptakan setiap hari menggunakan genetika busuk ini!
Apakah jenis keju telah memenangkan penghargaan?
Beberapa jenis keju telah memenangkan kompetisi ganja karena daya tariknya yang berbeda. Penghargaan ini mengakui keunggulan dan popularitas strain tersebut, sehingga memperkuat posisi mereka di kalangan elit.
Apa peran pembiakan selektif dalam pengembangan strain rumah kaca?
Peternak budidaya rumah kaca jelas memilih sifat-sifat yang tumbuh subur di lingkungan tersebut. Mereka umumnya memilih strain dengan pertumbuhan kompak agar dapat menampung lebih banyak tanaman dan mekar lebih awal agar sesuai dengan jadwal pencahayaan di rumah kaca.
Bagaimana cara kerja ganja yang difeminisasikan?
Metode pemuliaan tertentu menghilangkan kromosom jantan dari tanaman ganja yang difeminisasi. Benih yang difeminiskan menghasilkan tanaman yang hampir selalu berjenis kelamin betina (99%) dan siap menghasilkan tunas kaya THC dan CBD. Ini bekerja seperti keajaiban untuk memberi produsen tanaman penghasil bunga!
Mengapa banyak orang lebih menyukai strain dengan waktu berbunga sedang?
Bagi mereka yang mencari hasil dan potensi, benih yang berumur 56–90 hari dianggap ideal. Jangka waktu ini dilaporkan memungkinkan tanaman untuk sepenuhnya mengekspresikan potensi genetiknya, memberikan perputaran yang baik tanpa mengurangi kualitas atau kuantitas panen.